Senin, 14 Juli 2014

PENGUMUMAN LOMBA MENULIS ARTIKEL DESA WISATA DAN BUDAYA SUMBERARUM KKN PPM UPN "VETERAN" YOGYAKARTA ANGKATAN 57

Salam hormat,

Kami menyampaikan hasil penjurian Lomba Menulis Artikel Desa Wisata dan Budaya Sumberarum KKN PPM-57 UPN "Veteran" Yogyakarta yang ditujukan bagi masyarakat umum. Hasil terlampir di sini merupakan keputusan bersama setelah melalui penilaian yang sungguh-sungguh dan obyektif berdasarkan kemampuan tim juri yang telah dipercaya oleh Panitia.

PESERTA LOMBA MENULIS ARTIKEL

Nama | Judul Tulisan | Skor Penilaian
  • Maria Oktaviani Da Ula | Sumberarum Desa Wisata Alam dan Budaya | 495
  • Sigit PR | Sumberarum yang Indah dan Punya Potensi Wisata yang Andal | 493
  • Asep Ardila Kusumadani | Eksplorasi Wisata dan Budaya Desa Sumberarum | 490
  • Armi Hindratno | Desa Wisata dan Budaya Sumberarum | 487
  • Haris Wicakso | Potensi Budaya Dukuh Sejati Pasar, Desa Sumberarum | 465
  • Satria Narendra Kusuma | Turangga Jaran Jati | 460

Selamat kepada Maria Oktaviani Da Ula sebagai Pemenang Lomba Menulis Artikel Desa Wisata dan Budaya Sumberarum KKN PPM-57 UPN "Veteran" Yogyakarta.
Untuk Pengambilan Hadiah Pemenang, akan dihubungi lebih lanjut oleh Panitia.


Demikian kami sampaikan hasil penilaian dari Tim Juri. Terima kasih atas partisipasi dari para peserta. Semoga tidak membuat menjadi berhenti sampai disini dalam membuat karya artikel, tetapi membuat semakin membangkitkan semangat untuk selalu menghasilkan karya artikel terbaik lainnya.

Salam,
Panitia Lomba Menulis Artikel
Mahasiswa KKN PPM-57 UPN "Veteran" Yogyakarta

Rabu, 09 Juli 2014

GELAR BUDAYA DESA SUMBERARUM 22 JUNI 2014

Gelar budaya yang diadakan oleh salah satu ke.ompok KKN PPM UPN 57 ini mengambil budaya tentang jathilan dan karawitan. Budaya tersebut sudah menjadi tradisi bagi warga desa sumberarum. Acara ini diadakan di salah satu dukuh tepatnya di dukuh Sejati Pasar. Acara yang diadakan kelompok KKN 57 ini salah satunya bertujuan untuk melestarikan budaya yang ada di desa sumberarum, dan mengenal lebih dekat budaya jathilan dan karawitan yang dilakukan oleh warga dukuh sejati pasar mulai dari kalangan anak-anak sekolah dasar sampai dewasa.
Berikut hasil dokumentasinya:




















Minggu, 06 Juli 2014

Proses Menggulung Benang secara Tradisional

Sebelum memasuki tahap penenunan, bahan kain nylon digulung terlebih dahulu, karena bentuk kain nylon pada awalnya tidak tertata.
Pada tahap inilah kain nylon di luruskan, digulung supaya lebih tertata, bertujuan supaya dapat dengan mudah untuk ditenun.

Proses 1 :
Pada proses awal ini benang nylon yang panjangnya hingga beberapa meter itu diletakkan pada alat yang bernama Sekiran, alat ini berfungsi sebagai pemilah benang nylon yang bagus atau yang jelek, setelah benang nylon yang bagus dipisahkan seluruhnya, kemudian di proses ke tahap kedua yaitu tahap pemasangan benang.












              sekiran                   

Proses 2 :
Pada tahap ini benang mulai untuk dipasang ke dalam bentuk gulungan yang tertata rapi menggunakan alat yang bernama Ingan. Supaya benang-benang yang bagus tadi tidak kembali menjadi kusut. Masyarakat sering menyebut proses ini dengan di klos ( proses menggulung benang )













                Ingan                     

 Proses 3 :










                          Kerekan

Ini adalah proses terakhir penggulungan benang yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumber Arum, dari sinilah benang yang sudah tertata tadi tergulung rapi dalam sebuah cetakan yang berbentuk lingkaran, masyarakat biasa menyebutnya Boom. Kemudian benang yang sudah tergulung di dalam Boom dipindahkan ke alat tenun tradisional yang bernama Tostel.

Nama bagian alat Tenun Stagen Tradisional

Berikut ini adalah nama-nama alat yang digunakan warga sekitar di Desa Sumber Arum, Moyudan, Sleman untuk menenenun kain stagen secara tradisional :

 a. Tostel










b. Teropong










c. Loket

















d. Boom











Penasaran dengan fungsi alat-alat tadi?

Ayo kunjungi Desa Wisata Sumber Arum, Moyudan, Sleman!

Potensi Wisata

1. Tenun Stagen Tradisional

Pada beberapa padukuhan di Desa Sumberarum, banyak warganya yang aktif berkegiatan menenun stagen (kain peningset perut tradisional wanita) secara tradisional. Bahkan pekerjaan ini menjadi salah satu dari banyak jenis profesi yang digeluti masyarakat di Desa Sumberarum di era globalisasi yang serba maju seperti sekarang ini, khususnya warga Pedukuhan Setran.

Kain stagen ini umum digunakan para perempuan pada zaman dahulu sebagai penunjang penampilan, serta untuk perempuan yang usai melahirkan , dengan menggunakan stagen ini dapat kembali pengencangkan bentuk perut pasca melahirkan. Baru-baru ini muncul teknologi baru yang dibuat oleh negara-negara maju yang fungsinya sama dengan stagen, sering menyebutnya Corsset .





























Satu alasan menarik mengapa para travelers, backpacker, wajib mengunjungi Desa Sumberarum di Daerah Istimewa Yogyakarta ini supaya dapat melihat dan merasakan secara langsung denyut nadi paling dalam dari Kota Yogyakarta.

Untuk kalian yang ingin membawa pulang hasil kerajinan tradisional ini setelah mengunjungi tempat wisata ini, kalian dapat berkunjung ke TOKO RAHAYU yang terletak di Pedukuhan Sermo, sebelah timur Balai Desa Sumberarum. Toko Rahayu ini juga sudah berdiri sejak tahun 1960-an, dan menjadi pemasok utama hasil tenun stagen tradisional warga desa Sumberarum sejak dulu. Jadi, selain kalian mengunjungi salah satu kearifan budaya lokal masyarakat ,kalian juga akan menikmati wisata sejarah perekonomian Kota Gudeg ini.

Setelah kalian mengunjungi Wisata Tenun Stagen Tradisional ini, pastinya dapat menambah catatan manis perjalanan kalian setelah berkunjung dari Yogyakarta, dan akan menambah satu lagi sebab mengapa Yogyakarta memang Istimewa.

Ayo Kapan Ke Jogja Lagi ??